Setelah upaya memberikan pemahaman melalui pembekalan, langkah selanjutnya adalah pemetaan masalah, potensi dan kebutuhan di masyarakat. Kegiatan ini dilakukan oleh relawan-relawan kelurahan yang dimotori oleh LKM. Dan idealnya juga melibatkan aparat setempat (RT/RW) sebagai pemilik wilayah dan warga lingkungan setempat, serta nantinya akan dilakukan koordinasi kepada pihak kelurahan sebagai tempat konsolidasi dan sharing pendapat.

Selain input kebutuhan, juga dilakukan inventarisasi warga miskin menurut kriteria yang telah disepakati sebelumnya. Inventarisasi warga miskin ini bukan sebagai tujuan akhir pemberian bantuan, melainkan sebagai sarana mengetahui jumlah warga miskin di Kelurahan Sungai Daeng, dan bahwa program ini untuk penanggulangan kemiskinan maka data-data warga miskin sangat diperlukan sebagai bahan kajian kegiatan kedepan. Selain sebagai data terkini yang dapat membantu pihak kelurahan menginventarisasi data warga miskin kelurahan.

Namun sayang, asumsi masyarakat belum dapat beranjak dari paradigma lama, bahwa pendataan adalah bakal calon penerima bantuan. Ini yang menjadi hambatan tersendiri di dalam pelaksanaan kegiatan. Tetapi, ini adalah tantangan, untuk merubah kebiasaan dan pola yang telah tertanam lama, membutuhkan kesabaran dan waktu yang tidak sebentar. Begitu juga untuk input kebutuhan, masyarakat masih beranggapan bahwa yang diusulkan pasti dipenuhi. Ini yang terkadang menimbulkan konflik di masyarakat. Untuk mengatasi hal-hal yang seperti itu, relawan-relawan dan LKM dengan pendampingan fasilitator berusaha memberikan pemahaman bahwa ini adalah proses pemetaan masalah, potensi dan kebutuhan. Bukan persetujuan kegiatan yang akan didanai, namun sebagai bahan kajian dan masukan untuk kemudian kedepan dilakukan rangking prioritas kebutuhan masyarakat.

2 komentar:

makasih sharingnya,kunjungan siang nich sob

Posting Komentar

Terima kasih atas segala masukan, saran, komentar kepada Shine Community