Sebuah Kilas Balik
Meskipun tanpa breafing yang cukup, masyarakat mampu menghandle sebuah prosesi dengan tingkat kejelian tinggi. Prosesi pemilihan Pimpinan Kolektif LKM yang dipimpin Pak Saimi terlihat sempurna meskipun keterlibatan kaum perempuan minim. Mulai dari pembukaan, pembacaan dan pengesahan anggaran dasar, pengesahan tata tertib pemilihan, prosesi pemilihan sampai dengan perhitungan suara berjalan diluar dugaan. Tanpa sedikitpun campur tangan dari pendamping (fasilitator), mereka mampu melaksanakannya sendiri, dan hampir sempurna. Candaan dan karakter masyarakat yang low profile menambah sisi kekeluargaan diantara mereka. Pesan singkat yang mereka tanamkan adalah : begini saja kok repot.
Sesuatu yang sederhana, namun mempunyai makna sejuta cerita. Melakukan segala sesuatu dengan tekad dan niat mempermudah. Menilai sesuatu tidak terlalu rumit meski sebenarnya rumit, menilai sesuatu dengan kacamata kemudahan dan menjadi hal yang sederhana. Inilah pembelajaran kami dari sini. Dari daerah wilayah dampingan kami yang paling ujung, yang didalamnya tersampaikan pesan singkat, mereka sudah bisa mandiri. Suatu hal yang belum dimiliki daerah dampingan kami lainnya, meskipun tetap memerlukan pendampingan ekstra untuk menggali lebih dalam lagi potensi yang mereka miliki.
Dengan keterlibatan Pak Kades yang bersahaja meskipun pendiam, membuat pertemuan malam ini terasa lebih bermakna. Beliau turut serta sebagai panitia pemilihan, memberikan motivasi kepada warganya untuk tetap semangat dan bekerja keras. Simple dan sederhana namun mempunyai makna yang begitu dalam. Hal yang sama sekali tak kita sangka, ketika selesai pemilihan dan mulai memasuki acara perhitungan suara, tiba-tiba ada penyisipan acara penyampaian pesan dari keanggotaan BKM yang terdahulu. Padahal tidak ada dalam susunan acara yang dibacakan diawal acara.
Sungguh mengharukan saat beliau (baca; anggota BKM terdahulu) menyampaikan ayat-ayat Allah yang menyatakan begitu pentingnya melindungi orang miskin. Betapa pentingnya melindungi keberadaan orang miskin jika kita tidak mau tergolong dalam orang-orang yang mendustakan agama. Luar biasa kawan…..!!!!! Pembelajaran sebesar ini kita dapat di sini (baca; Air Limau), yang masyarakatnya menjadi bagian minoritas di kehidupannya. Malu dan sangat malu kita, jika sampai menelantarkan mereka. Pembelajaran yang akan kita ingat sebagai media perenungan kita bersama, bahwa mereka tanpa tendensi apapun.
Kenapa dikatakan tanpa tendensi? Orang bisa saja memberikan pesan sebagai bagian dari menarik simpati dan media kampanye untuk sebuah prosesi pemilihan ini. Mereka bisa saja melakukannya sebelum sesi acara pemilihan dimulai. Namun apa yang mereka lakukan? Mereka memberikan saran dan masukan serta wejangan disaat telah selesainya sesi pemilihan dan bersiap-siap memasuki sesi perhitungan suara. Sungguh luar biasa…, pembelajaran lagi yang kita dapatkan disini kawan….!!!!
Bahwa keanggotaan sebagai LKM bukanlah sesuatu yang menjadi ajang yang diperebutkan. Namun sebagai ladang amal dan ibadah, kita tidak mendapatkannya di dunia melainkan nanti di akhirat, tentunya dengan keikhlasan, begitu pesan singkat yang disampaikan BKM terdahulu sebelum sesi perhitungan suara.
Tertib, teratur dan prosedural. Inilah pembelajaran yang kita dapatkan disini. Ditengah malam dengan hentakan dan pelukan angin malam yang menciutkan raga kami, namun melecutkan semangat yang membahana saat melihat motivasi masyarakat yang tanpa te-deng aling-aling ini. Semoga apa yang dilakukan malam ini sebagai langkah awal perjalanan kedepan. Perjalanan dengan segala lika-likunya seperti perjalanan kami menuju ke wilayah ini, meliuk-liuk, tak jarang menikung tajam untuk kemudian lurus kedepan.
Sesi terakhir setelah perhitungan suara selesai, dilanjutkan pelantikan oleh Pak Kades. Hanya dengan penjelasan sedikit dari kami dan itupun dadakan, beliau begitu sempurna membangun motivasi ke 13 anggota terpilih. Kesediaan, keikhlasan dan kerja keras, begitu yang beliau sampaikan. Sampai dengan pemilihan koordinator LKM yang sangat demokratis.
Selamat Air Limau. Engkau mutiara terpendam yang memberi pelajaran berharga bagi ka-mi manusia-manusia angkuh ini. Manusia-manusia yang hanya hafal konsep dan terlalu teks book ini, yang tidak tahu arti kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya. Sekali lagi selamat dan di pundakmulah amanah masyarakat disematkan. Jaga dengan hati, landasi dengan nurani, tumbuhkan rasa mengabdi, untuk menjadi LKM Mandiri. Allah SWT beserta hambaNya yang ikhlas mengabdi pada kegiatan kemanusiaan.
Ditulis oleh : Dodo Pujakesuma
Categories:
Air Limau
3 komentar:
salam sobat
trims sharingnya,,
ikut bersyukur,,prosesi pemilihan pimpinan kolektif LKM nya sukses,,dan mampu dilaksanakan sendiri oleh mereka.
By: NURA on 15 Februari 2010 pukul 17.07
ternyata pertama ya saya komentar nich,,,
By: NURA on 15 Februari 2010 pukul 17.08
iya mbak, mbak yang pertama..trimakasih kunjungannya mbak..
By: Shine on 15 Februari 2010 pukul 17.14
Posting Komentar
Terima kasih atas segala masukan, saran, komentar kepada Shine Community